Henry Murray



Henry Murray adalah salah satu tokoh psikologi yang menggunakan beberapa alat tes untuk mengetahui kepribadian seseorang. Pada awalnya, Murray adalah pengajar di sebuah sekolah hingga pemerintah menugaskannya untuk merekrut anggota perang ketika terjadi Perang Dunia II. Murray melakukan tes dengan metode wawancara terhadap tentara yang ingin terlibat perang. Kemudian pada tahun 1930 Murray dan Morgan mengembangkan Tes Apersepsi Tematik atau Thematic Apperception Test  (TAT) yang merupakan tes proyektif untuk melihat kepribadian seseorang dan masih kerap digunakan hingga saat ini.
Banyak orang mempertanyakan pentingnya tes kepribadian, dan banyak pula yang menolak tes tersebut karena takut dirinya dinilai buruk. Padahal, mengetahui kepribadian diri merupakan hal yang baik. Karena dengan melakukan tes kepribadian, individu dapat mengetahui kelemahan dirinya dan memperbaikinya. Itulah sebabnya, pengetahuan mengenai teori kepribadian milik Henry Murray sangat dibutuhkan.
Sejarah
Murray terlahir di keluarga bangsawan di kawasan New York, Amerika. Di usia dua bulan ibunya telah menyapihnya dan tidak menunjukkan kasih sayang sewajarnya seorang ibu. Semasa kecil dia dikenal sebagai anak yang periang dan ceria, yang merupakan upayanya untuk menutupi kesepian dan kesedihannya. Pengalaman ini membuatnya selalu rentan mengalami depresi sepanjang masa hidupnya. Murray juga memiliki empati dan sensitivitas yang tidak biasa terhadap penderitaan orang lain, yang kemungkinan besar dipengaruhi pengalamannya hidup dan bergaul bersama dua orang bibinya yang menderita neurosis (depresi dan hysteria).
Dia mengakui teori Adler tentang kompensasi terhadap inferioritas terbukti pada dirinya. Dia mencari olah raga lain untuk menutupi kekurangannya, dia memilih tinju. Dia tetap bermain sepak bola, namun dia bertugas sebagai gelandang belakang, dan dalam permainan yang menuntutnya berbicara dia tidak pernah gagap.
Murray menamatkan kuliahnya di fakultas kedokteran Universitas Columbia dengan predikat mahasiswa terbaik. Memperoleh gelar M.A di bidang bilogi di universitas yang sama, lalu mengajar fisiologi selama dua tahun di Universitas Harvard. Pada tahun 1927 dia meraih gelar Ph.D nya di bidang biokimia dari Universitas Cambridge. Perubahan besar terjadi setelah Murray membaca buku karya C.G.Jung pada tahun 1923 yang berjudul Psychological Type. Dia pun bertemu dengan seorang wanita bernama Christiana Morgan yang juga mengagumi karya Jung.
Kehidupan pernikahannya juga tidak dapat dikatakan sukses, setelah menikah selama 7 tahun Murray memiliki ketertarikan kepada Morgan, dan atas anjuran Jung maka Murray menikahi Morgan tanpa menceraikan istri pertamanya. Dia hidup dengan kedua istrinya selama 40 tahun.
Pada Perang Dunia II, Murray ditugaskan oleh pemerintah untuk merekrut prajurit perang. Karena hal itu, ia mengesampingkan tugasnya yang kala itu sebagai seorang pengajar. Teknik yang digunakan Murray untuk merekrut anggota perang adalah dengan wawancara. Calon anggota perang diberi pertanyaan seputar keberanian, alasan ingin mengikuti perang, dan sebagainya.
Pada tahun 1930 Murray dan Morgan mengembangkan Tes Apersepsi Tematik atau Thematic Apperception Test  (TAT) yang merupakan tes proyektif untuk melihat kepribadian seseorang yang masih kerap digunakan hingga saat ini . Ide tes ini dikembangkan oleh Murray, Morgan memilih gambar-gambar dan membuat beberapa gambar dalam tes tersebut. Gambar-gambar yang sangat suram adalah pilihan Murray, yang merefleksikan depresi yang dialaminya.
Murray mengabdi di Harvard sampai dia pension pada tahun 1962. Pada tahun yang sama istri pertamanya meninggal. Kematian istrinya ini membuatnya sangat terpukul, sampai kadang dia tidak dapat mengendalikan kesedihannya. Tak berapa lama Morgan juga meninggal. Di usia 76 Murray menikah kembali.
Teori Kepribadian Murray
Menurut Murray kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritis dan bukan semata-mata deskripsi tingkah laku orang. Karena rumusan itu didasarkan tingkah laku yang dapat diobservasi dan faktor-faktor yang dapat di simpulkan dari observasi itu. Personologi adalah istilah yang digunakan Murray dalam meninjau kepribadian.
Prinsip-Prinsip Kepribadian Murray
  1. Proses psikologis bergantung kepada proses fisiologis
“No brain, no personality” peran otak untuk mengontrol dan memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak; perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-aspek lainnya, disebut regnant.
  1. Prinsip mencakup semua hal
Kepribadian adalah konsep yang dapat menjelaskan semua fenomena tingkah laku.
  1. Organisasi longitudinal
Murray beranggapan bahwa ada pusat yang mengorganisir dan mengatur proses dalam diri individu, proses yang fungsinya untuk mengintegrasikan kekuatan yang saling bertentangan yang dihadapi individu, memuaskan kebutuhan individu, dan merencanakan pencapaian tujuan individu.
  1. Kepribadian berubah dan berkembang
  2. Setiap orang adalah unik
Struktur kepribadian
Murray sebenarnya adalah seorang psikoanalis, pelopor penelitian psikoanalitik yang berusaha menterjemahkan konsep-konsep Freud dan Jung kedalam hipotesis yang dapat diuji. Struktur id, ego dan superego menurut Henry murray :
  1. Id
Henry Muray menambahkan sedikit mengenai teori Freud, bahwa id tidak hanya berisi tentang impuls primitif, amoral, kenikmatan namun juga berisi impuls yang dapat di terima oleh masyarakat seperti : empati, cinta dan memahami lingkungan.
  1. Ego
Murray memberi peran pada ego lebih besar daripada Freud sebagai unsur rasional dalam kepribadian. Ego menjadi pusat pengatur semua tingkahlaku secara sadar merencanakan tindakan, mencari dan membuat peluang untuk memperoleh kepuasan id.
  1. Superego
Murray menekankan pentingnya nilai-nilai sosial dan kebudayaan dalam kepribadian. Superego terus mengalami perkembangan sepanjang hayat untuk merefleksikan penglaman manusia yang semakin dewasa semakin kompleks.
Dinamika kepribadian
  1. Kebutuhan
Need adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti presepsi dan perilaku untuk mengubah kondisi yang ada atau tidak memuaskan. Bangkitnya need bisa dipengruhi oleh faktor internal maupun eksternal, biasanya bangkitnya kebutuhan di barengi dengan emosi khusus. Beberapa contoh kebuthuhan yang ada dalam manusia menurut Murray :
  1. Afiliasi : kebutuhan untuk berada di dekat orang lain
  2. Otonomi : kebutuhan untuk bebas dan mandiri dari orang lain.
  3. Dominasi : kebutuhan untuk mempengaruhi atau mengontrol orang lain
  4. Eksibisi : kebutuhan untuk dilihat, didengar, dinilai, untuk menyenagkan dan memikat
  5. Menghindari bahaya : berhati-hati
  6. Mengasuh : kebutuhan untuk menolong, memberikan kenyamanan pada yang lemah.
  7. Keteraturan : kebutuhan akan adanya organisasi dan kerapihan
  8. Bermain :kebutuhan untuk bergembira dan bersenang-senang.
  9. Seksual : kebutuhan untuk membentuk relasi erotis.
  10. Manja : kebutuhan untuk dirawat, dicintai dan dikontrol.
  11. Memahami : kebutuhan untuk menggeneralisasi, berspekulasi dan menganalisis.
  1. Perbedaan tegangan
Murray berpendapat bahwa ketika bangkit kebutuhan maka seseorang mengalami tegangan dan kepuasanlah yang mampu mengurangi tegangan. Menurut Murray manusia secara aktif meningkatkan tegangan dalam upaya meningkatkan kenikmatan. Untuk sebagian kebutuhan kenikmatan tidak di peroleh melalui tercapainya tujuan namun dengan keterlibatan dalam aktifitas kebutuhan tersebut seperti contohnya adalah kebutuhan untuk bermain.
  1. Tekanan
Jika kebutuhan adalah penentu perilaku yang berasal dari dalam diri manusia, maka tekanan adalah penentu perilaku manusia yang berasal dari lingkungan manusia tersebut.
Hubungan antara kebutuhan (need) dan tekanan
Hubungan diantara kebutuhan dan tekanan adalah ketika seseorang memiliki kebutuhan dan kebutuhan itu diiringi oleh tekanan, maka munculah motivasi yang mendasari kepribadian seseorang. Contoh: Rudi seorang siswa yang hendak mengikuti pertandingan Pencak Silat, ia ingin agar teman-temannya dan sekolah mengenali Rudi sebagai siswa berprestasi nantinya (eksibisi). Karena hal tersebut, Rudi merasa bahwa nama baik sekolahnya berada di tangannya. Oleh sebab itu Rudi berlatih dengan giat agar tidak menjatuhkan nama sekolahnya, terutama harga dirinya sendiri (tekanan).
Perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian Henry Murray tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Menurut Murray perkembangan kepribadian bersifat longitudinal dan menekankan pada perkembangan sejarah individu. Murray menekankan analisisnya pada pengalaman masa awal anak-anak dan pola perilaku yang terbentuk pada masa itu. Lima kondisi perembangan anak :
  1. Kompleks klaustral
Konsep kepuasan akan rasa aman dan nyaman sama seperti ketika kita berada dalam kandungan ibu.
  1. Kompleks oral
Kombinasi aktifitas mulut seperti mengisap, mencium, makan dan minum.
  1. Kompleks anal
Kompleks anal-ditolak seperti asyik dengan defakasi, termasuk humor dengan anal dan senang dengan kotoran atau barang yang mirip kotoran. Kompleks anal-retensi seperti menimbun, mengumpulkan sesuatu, menabung.
  1. Kompleks uretral
Kompleks ini khas menurut Muray, kompleks ini berhubungan dengan ambisi yang berlebihnan seperti narsisme yang berlebihan
  1. Kompleks kastrasi
Ketakutan kastrasi itu muncul berkembang dari perilaku masturbasi di usia anak-anak dan dibarengi dengan hukuman dari orang tua.
Hasil Teori Kepribadian Henry Murray
“Thema” merupakan istilah yang digunakan Murray untuk mendeskripsikan kombinasi tipikal antara kebutuhan (need) dan tekanan (press). Murray menyebutnya sebagai Thematic Disposition dan menjadikannya sebagai dasar komponen dari karakter individual. Kemudian pada tahun 1930, Murray dan Morgan menghasilkan alat tes proyektif yang disebut TAT atau Thematic Apperception Test. Stimuli TAT adalah gambar orang di seting kehidupan nyata daripada bentuk ambigu total seperti tes proyektif Rosarch. Cara kerja tes proyektif ini adalah dengan menunjukkan gambar bertema kepada klien dan meminta klien untuk membuat cerita berdasarkan apa yang dilihat dan rasakan dari gambar tersebut.
Murray mengasumsikan bahwa tokoh utama di dalam cerita akan dideskripsikan dalam istilah yang merefleksikan atribut kepribadian subjek itu sendiri. Termasuk seting lingkungan tokoh utama akan direfleksikan dengan lingkungan subjek itu sendiri. Murray mengatakan bahwa biasanya subjek tidak sadar bahwa mereka membicarakan diri mereka sendiri. (Pervin, 1984: 105). Tes proyektif TAT digunakan untuk mengakses kekuatan dari Thematic Disposition yang ada pada individu.
Meskipun begitu, validitas dan reliabilitas tes TAT ini kurang memadai. Luasnya keragaman cerita klien membuat pengukuran hasil semakin sulit.Beberapa kartu tidak dapat diperbandingkan karena dirancang untuk mengukur daerah fungsi psikologis yang berbeda-beda sehingga strategi pengukuran reliabilitas (metode split half) tidak memadai. Sehingga aspek-aspek reliabilitas yang penting tidak dapat diperoleh. Kesulitan juga terjadi ketika menentukan validitas tes ini. Karena, adanya permasalahan pada pencapaian kesepakatan kriteria eksternal yang digunakan Titik pandang antar teknik proyektif bervariasi dan hanya ada sedikit kesamaannya waktu digunakan untuk mengukur individu yang sama.
Walaupun reliabititas dan validitas tes TAT masih diragukan, tetap saja banyak klinisi yang menggunakan teknik ini. Yaitu, menyediakan sarana untuk melihat struktur kepribadian individu yang covert dan lebih mendalam. Mengurangi kemungkinan klien untuk berbohong karena penggunaan TAT tersamar dan mampu melonggarkan pertahanan yang disadari. Tes ini masih digunakan hingga saat ini.
                                       
Kesimpulan
Teori personologi Murray, “no brain, no personality” adalah yang menetukan bagaimana kepribadian seseorang. Menurut Murray kepribadian adalah terjadinya proses psikologis tergantung pada proses fisiologis, segala fenomena yang membangun kepribadian tergantung pada sistem saraf pusat.. Otak memproses dan mengendalikan perasaan, kesadaran, ingatan , keyakinan, dan aspek kepribadian lainnya. Struktur kepribadian milik Murray sama dengan struktur kepribadian Freud, hanya saja isi dari strukturr tersebut yang berubah. Menurut Murray, Id berisi impuls yang dapat diterima oleh masyarakat seperti : empati, cinta dan memahami lingkungan. Ego menjadi pusat pengatur semua tingkahlaku secara sadar merencanakan tindakan, kemudian superego menekankan pentingnya nilai-nilai sosial dan kebudayaan dalam kepribadian.
Terdapat kombinasi antara kebutuhan dan tekanan. Need atau kebutuhan menurut Murray didefinisikan sebagai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti presepsi dan perilaku untuk mengubah kondisi yang ada atau tidak memuaskan. Sedangkan tekanan adalah penentu perilaku manusia yang berasal dari lingkungan manusia tersebut. Seperti contoh: seorang anak menangis karena ingin dipeluk (afiliasi), ternyata ia sekaligus merasakan haus untuk disusui (need)
Pada tahun 1930, Murray dan Morgan menciptakan tes proyektif TAT, yaitu berupa tes gambar dengan seting yang sesuai dengan kehidupan nyata. Individu diminta untuk menceritakan apa yang dilihat dan rasakan ketika melihat gambar tersebut. Murray berasumsi bahwa tes TAT mendorong individu untuk memunculkan pikiran bawah sadar melalui gambar. Biasanya tokoh utama direfleksikan dengan kepribadian subjek itu sendiri, dan subjek tidak sadar bahwa mereka menceritakan diri mereka sendiri. Tes proyektif TAT masih kerap digunakan hingga saat ini.
DAFTAR RUJUKAN
Friedman, Howard. S. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pervin, Lawrence. A. 1984. PERSONALITY. New York: John Willy and Sons, INC.
Samuel, William. 1981. Personality: Searching for The Source of Human Behaviour.Kalifornia: McGraw-Hill International Book Company.
https://aputrifufu.wordpress.com/2014/10/17/kepribadian-henry-murray/

No comments:

Post a Comment